Pakai Busi Iridium di Mobil Lawas, Jangan Lupa Lakukan Hal Ini Jakarta – Menggunakan busi iridium pada mobil lawas dapat meningkatkan performa mesin, efisiensi bahan bakar, dan respons throttle. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar penggunaan busi iridium tetap optimal dan tidak menimbulkan masalah pada kendaraan.
Mobil lawas umumnya masih menggunakan busi konvensional berbahan tembaga atau nikel, yang memiliki usia pakai lebih pendek dibandingkan busi iridium. Dengan daya tahan lebih lama dan percikan api yang lebih stabil, busi iridium menjadi pilihan menarik bagi pemilik kendaraan lama yang ingin meningkatkan kinerja mesin.
Namun, sebelum mengganti busi lawas ke iridium, ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar hasilnya maksimal. Berikut adalah panduan lengkapnya.
1. Periksa Spesifikasi Busi Mobil Lawas Sesuai Standar Pabrikan
Tidak semua mobil lawas cocok menggunakan busi iridium. Oleh karena itu, sebelum mengganti busi, pastikan untuk mengecek spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan.
📌 Langkah-langkah pengecekan:
- Buka buku manual kendaraan atau cari spesifikasi busi yang sesuai dengan tipe mesin.
- Cek kode busi asli dan sesuaikan dengan busi iridium yang kompatibel.
- Pastikan panjang ulir busi sesuai untuk menghindari kebocoran kompresi.
Menggunakan busi yang tidak sesuai bisa menyebabkan overheating, misfire, atau kerusakan pada komponen mesin.
2. Pastikan Celah Busi (Gap) Sesuai dengan Spesifikasi Mesin Mobil Lawas
Salah satu faktor penting dalam penggantian busi adalah celah elektroda (spark plug gap). Celah ini menentukan kualitas pembakaran dalam ruang bakar.
🔥 Dampak celah busi yang tidak sesuai:
- Celah terlalu lebar: Mesin susah dinyalakan, tarikan terasa berat.
- Celah terlalu sempit: Pembakaran tidak sempurna, konsumsi bahan bakar meningkat.
💡 Solusi:
- Gunakan feeler gauge untuk mengukur celah busi.
- Jika celah terlalu besar atau kecil, sesuaikan dengan spesifikasi pabrikan menggunakan alat gap adjuster.
Busi iridium biasanya memiliki celah yang sudah disetel dari pabrik, tetapi tetap perlu dicek sebelum pemasangan.
3. Pastikan Kondisi Koil Pengapian Mobil Lawas Masih Prima
Mobil lawas sering kali mengalami penurunan performa pada sistem pengapian, terutama pada koil yang sudah berumur. Koil yang lemah akan menghambat percikan api dari busi iridium, sehingga kinerja mesin tidak maksimal.
⚡ Cara mengecek kondisi koil sebelum memasang busi iridium:
- Gunakan multimeter untuk mengukur tahanan primer dan sekunder pada koil.
- Jika koil sudah melemah, sebaiknya ganti dengan yang baru atau periksa kabel busi.
- Hindari menggunakan busi iridium pada koil yang sudah lemah, karena percikan api bisa tidak stabil.
4. Bersihkan Ruang Bakar Sebelum Mengganti Busi
Pada mobil lawas, ruang bakar sering kali dipenuhi deposit karbon akibat pemakaian bahan bakar dan pelumas dalam jangka waktu lama. Jika dibiarkan, karbon ini bisa menghambat fungsi optimal busi iridium.
🔄 Langkah membersihkan ruang bakar:
- Gunakan carbon cleaner atau metode dekarbonisasi sebelum mengganti busi.
- Pastikan tidak ada kotoran atau serpihan karbon yang bisa masuk ke dalam silinder saat busi dilepas.
- Cek kondisi piston dan dinding silinder menggunakan borescope camera untuk memastikan ruang bakar dalam kondisi baik.
Dengan ruang bakar yang bersih, busi iridium bisa bekerja lebih optimal dan tahan lebih lama.
5. Pastikan Sistem Bahan Bakar dalam Kondisi Baik
Busi iridium bekerja lebih efisien jika sistem bahan bakar dalam kondisi prima. Pada mobil lawas, sering ditemukan masalah seperti filter bensin kotor, injektor tersumbat, atau pompa bahan bakar lemah yang bisa mengganggu pembakaran.
⛽ Pengecekan yang harus dilakukan:
- Bersihkan atau ganti filter bahan bakar jika sudah kotor.
- Periksa kondisi injektor atau karburator, pastikan tidak tersumbat.
- Pastikan tekanan bahan bakar sesuai spesifikasi agar pembakaran optimal.
Jika sistem bahan bakar bermasalah, busi iridium tidak akan bekerja maksimal, dan performa mesin tetap terasa kurang bertenaga.
6. Lakukan Uji Tarikan dan Idle Setelah Penggantian
Setelah busi iridium dipasang, lakukan uji coba untuk memastikan pengaruhnya terhadap performa mesin.
🚗 Tes yang perlu dilakukan:
- Uji tarikan: Pastikan akselerasi lebih responsif dibandingkan sebelumnya.
- Uji idle: Perhatikan apakah mesin lebih halus dan tidak ada getaran berlebih.
- Uji konsumsi bahan bakar: Bandingkan dengan konsumsi sebelum mengganti busi.
Jika setelah penggantian busi muncul gejala seperti mesin tersendat atau konsumsi BBM meningkat, kemungkinan ada ketidaksesuaian pada celah busi atau gangguan di sistem pengapian.
Gunakan Busi Iridium dengan Perawatan yang Tepat
Menggunakan busi iridium pada mobil lawas bisa memberikan berbagai keuntungan, seperti pengapian lebih stabil, peningkatan tenaga mesin, dan efisiensi bahan bakar lebih baik. Namun, beberapa langkah penting harus dilakukan agar hasilnya maksimal.
✨ Ringkasan Hal yang Harus Diperhatikan: ✅ Cek spesifikasi busi sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Pastikan celah busi (gap) sesuai untuk menghindari masalah pembakaran.
Periksa kondisi koil pengapian sebelum mengganti busi.
Bersihkan ruang bakar agar busi iridium bisa bekerja lebih optimal.
Pastikan sistem bahan bakar dalam kondisi prima.
Lakukan uji coba setelah pemasangan untuk memastikan performa mesin lebih baik.
Dengan persiapan yang tepat, penggunaan busi iridium pada mobil lawas tidak hanya meningkatkan kinerja mesin tetapi juga memperpanjang usia pakai komponen pengapian. Jadi, jika ingin upgrade ke busi iridium, jangan lupa lakukan hal-hal di atas agar hasilnya maksimal! 🚗⚡