Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan mulai mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar pada tahun ajaran baru 2022/2023 satuan pendidikan.
Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan kesiapan satuan pendidikan Anda dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Kemendikbud menjelaskan pandemi Covid-19 menyebabkan banyaknya kendala dalam proses pembelajaran di satuan Pendidikan yang memberikan dampak yang cukup signifikan. Oleh sebab itu, sekolah yang belum siap untuk menggunakan Kurikulum Merdeka masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum darurat.
Mengenal Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka Belajar adalah bentuk evaluasi dari kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum 2013. Kurikulum ini diluncurkan secara resmi oleh Medikbudristek Nadiem Makarim pada Februari 2022. Ia mengklaim kurikulum merdeka diluncurkan demi mengejar ketertinggalan pendidikan di masa pandemi Covid-19. Ia juga mengklaim kurikulum ini akan menciptakan kegiatan belajar menjadi lebih fleksibel.
Berdasarkan hasil studi nasional maupun internasional terhadap sistem pendidikan secara berkelanjutan, krisis pembelajaran masih terjadi di Indonesia. Hasil evaluasi PISA Indonesia masih di posisi rendah untuk kemampuan Literasi dan Numerasi. PISA sebagai metode untuk menganalisa kemampuan berpikir dan bernalar kritis mengukur hal-hal tersebut pada kompetensi yang mendasar dan esensial yaitu Literasi dan Numerasi . Terlepas dari pekerjaan maupun profesi apapun yang akan dijalani, kompetensi ini diyakini akan digunakan sepanjang hayat.
Kompetensi literasi dan numerasi yang rendah berpotensi pada buruknya keberlangsungan masyarakat, yaitu peserta didik yang minim kemampuan dalam memahami bacaan sederhana dan matematika dasar dapat kesulitan untuk melanjutkan materi belajar di tingkat pendidikan selanjutnya, daya saing yang rendah dan pemahaman literasi yang rendah juga berpotensi pada ketidakmampuan untuk menganalisa data hoax atau berita yang tidak kredibel.
Pembelajaran berbasis project
Selain pembelajaran intrakurikuler, terdapat alokasi projek untuk pembelajaran sebanyak 20% sampai dengan 30% jam pelajaran. Persentase projek tersebut tidak untuk per mata pelajaran akan tetapi merupakan perpaduan lintas disiplin ilmu. Projek difokuskan untuk mengangkat isu-isu yang ada di lingkungan sekitar untuk lebih meningkatkan kepekaan peserta didik terhadap lingkungan dan kemampuan berpikir kritis, analitis dan problem solving.
Projek Penguatan profil Pelajar Pancasila ini bertujuan tidak hanya peningkatan pengetahuan dan kompetensi yang komprehensif namun juga upaya pencapaian karakter Profil Pelajar Pancasila.
Pemblajaran Lebih Fleksible
Poin dari Kurikulum Merdeka Belajar adalah mengubah proses pembelajaran bukan hanya sebagai pemenuhan kewajiban tetapi menjadi sebuah proses pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
Setiap guru tidak hanya diminta untuk mampu memberikan pengajaran yang terbaik dengan pola mengajar diferensiasi, tetapi juga lebih mendalam dan bermakna. Pemenuhan Capaian Pembelajaran tidak hanya dibatasi dalam 1 tahun ajaran namun memiliki durasi yang lebih fleksibel yaitu pada fase-fase.
Fase terbagi menjadi enam etape yaitu Fase A (kelas 1 dan 2 SD), Fase B (Kelas 3 dan 4 SD), Fase C (kelas 5 dan 6 SD), Fase D (kelas 7,8 dan 9 SMP), Fase E (kelas 10 SMA), Fase F (kelas 11 dan 12 SMA).
Saat merencanakan pembelajaran di awal tahun ajaran, guru dalam fase yang sama dapat berkoordinasi dan berkolaborasi untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran peserta didik di kelas sebelumnya sehingga menjadi acuan untuk merencanakan pembelajaran selanjutnya. Nah, un6tulk kamu yang lagi cari Map Rapot Murah dengan kualitas yang sangat terbaik kamu bisa kunjungi langsung Jaya Map.