Pengertian Zat Adiktif, Jenis, Efek Samping dan Upaya Pencegahan dari Bahaya Zat Adiktif

zat adiktif

Ketika seseorang berbicara tentang zat adiktif, hal yang paling umum muncul di benak kita mungkin berkaitan narkotika atau narkoba. Padahal, zat adiktif ini juga bisa muncul pada makanan/minuman apapun seperti kopi atau rokok. Di bawah ini saya juga akan menjelaskan tentang zat adiktif.

Narkoba dan zat adiktif yang jika dikonsumsi manusia akan membuat ketergantungan hingga sulit dihentikan, disebut adiktif. Ketika mengkonsumsi zat adiktif, maka akan timbul keinginan untuk mengkonsumsinya secara terus menerus jika zat tersebut masuk ke dalam tubuh.

Zat adiktif adalah zat berbahaya yang dapat menyebabkan kecanduan jika digunakan terus menerus. Memang sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan zat adiktif, namun penggunaannya harus diminimalisir.

Pengertian Zat Adiktif

Zat Adiktif adalah kumpulan zat yang bersifat adiktif atau ketergantungan pada pemakainya. Sehingga zat ini dianggap cukup berbahaya jika digunakan secara tidak bertanggung jawab.

Hal inilah yang membuat beberapa jenis zat adiktif dilarang penggunaannya dan termasuk ilegal. Bahkan ada hukuman tertentu bagi mereka yang menggunakan zat terlarang yang adiktif ini.

Meski begitu, ada beberapa zat adiktif yang dianggap aman untuk dikonsumsi namun tentunya tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Jenis–jenis Zat Adiktif

Zat adiktif sendiri terbagi menjadi tiga jenis, berikut penjelasannya:

1). Zat Adiktif Bukan Narkoba dan Psikotropika

Zat adiktif yang bukan narkotika dan psikotropika adalah zat yang dapat menimbulkan reaksi biologis dalam tubuh tetapi itu tidak menghilangkan kesadaran pengguna.

Zat ini dapat ditemukan dengan mudah dan dijual bebas, meskipun ada beberapa yang dijual dengan peraturan yang cukup ketat.

Zat ini biasanya dikonsumsi untuk meningkatkan kewaspadaan, mempengaruhi kerja tubuh, mengendurkan otot dan sebagai antidepresan yang memiliki dosis ringan. Ada beberapa jenis produk yang mengandung zat ini yang dijual bebas seperti kafein dalam teh dan kopi.

2). Kafein

Zat adiktif yang mengandung kafein seperti teh dan kopi bisa membuat seseorang kecanduan. Kopi mengandung lebih banyak kafein daripada teh.

Namun, teh juga mengandung zat adiktif lainnya seperti theine, theophylline, dan theobromine dalam jumlah kecil.

Namun, kopi dan teh tetap aman jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Teh dan kopi memiliki manfaat kesehatan seperti mencegah penyakit parkinson, kanker usus besar, kanker perut dan kanker paru-paru.

3). Nikotin

Zat adiktif yang mengandung nikotin misalnya pada rokok. Rokok mengandung zat adiktif yang membuat penikmatnya ketagihan dan menyebabkan tekanan darah tinggi.

Selain mengandung nikotin, rokok juga mengandung TAR yang berbahaya bagi tubuh seperti membuat gigi menghitam dan memicu kanker paru-paru.

4). Alkohol

Alkohol murni berupa zat adiktif cair yang tidak berwarna tetapi berbau karena diekstrak dari buahnya. Alkohol dalam jumlah sedikit dapat merangsang semangat dan menyegarkan tubuh, namun jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat memperlambat reaksi tubuh.

Minuman beralkohol tinggi dapat menyebabkan kecanduan hingga ketergantungan. Saat terkena alkohol, sistem saraf dapat terganggu dan menyebabkan masalah kesehatan fisik dan psikologis, seperti lekas marah dan lekas marah.

Efek Samping Zat Adiktif

Zat adiktif memiliki efek samping yang cukup berbahaya yaitu merusak sel saraf dan memberikan perubahan perilaku bagi penggunanya.

Zat adiktif juga mampu menimbulkan ketergantungan hingga menimbulkan penyakit kronis.

Seperti penyakit jantung, kerusakan hati, radang lambung, kerusakan pankreas hingga yang paling parah adalah risiko tertular HIV positif.